Sebanyak 103 orang dilaporkan tewas dan 188 lainnya luka-luka pada hari Rabu (03/01) di Iran setelah dua ledakan di sebuah acara peringatan untuk mengenang mendiang mantan jenderal tertinggi negara itu, Qasem Soleimani.
Menurut kantor berita pemerintah Iran, IRNA, sepasang bom meledak pada hari Rabu sore saat acara peringatan di lokasi pemakaman di kota Kerman, 820 kilometer dari ibukota Iran, Teheran.
Pihak berwenang setempat menyebut ledakan kembar tersebut sebagai serangan teror, dan sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab akan hal itu.
Presiden Iran Ebrahim Raisi menyalahkan Israel atas ledakan tersebut dan mengatakan bahwa Israel akan membayar "harga yang mahal". Dia menuduh rezim Zionis menargetkan seorang komandan di luar wilayah Palestina atas kejahatan teroris.
Pemerintah Iran mengumumkan hari berkabung nasional pada hari Kamis (04/01).
Sebelumnya, acara peringatan tersebut untuk mengenang Soleimani yang tewas oleh serangan udara AS di bawah perintah mantan Presiden Donald Trump di Bandara Internasional Baghdad pada empat tahun lalu.