Gedung Putih mengindikasikan peretasan aset virtual yang cukup memainkan peran, yaitu jalur dana langsung sebagai kunci utama untuk mencegah provokasi rudal Korea Utara yang terus berlanjut.
Wakil Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) yang bertanggung jawab atas siber dan teknologi baru, Anne Neuberger mengatakan dalam wawancara dengan sebuah situs berita politik AS, Politico pada hari Minggu (24/12) waktu setempat, bahwa prioritas utama Washington dalam menanggapi serangan siber Korea Utara adalah pencurian aset virtual.
Selanjutnya Neuberger menunjukkan bahwa Pyongyang berupaya melemahkan sanksi komunitas internasional dan melanggar langkah-langkah untuk mencegah mengembangkan senjata melalui peretasan, yang mengakibatkan meningkatnya peluncuran rudal secara drastis belakangan ini.
Berdasarkan laporan perusahaan analis kripto, Chainalysis, total pencurian melalui uang kripto oleh Korea Utara mencapai 1,7 miliar dolar AS untuk tahun ini.
Neuberger pun sebelumnya mengeluarkan hasil analisis pada bulan Mei lalu bahwa sekitar setengah dari total biaya pengembangan program rudal Korea Utara diperkirakan ditanggung oleh peretasan aset virtual.