Harian Amerika Serikat New York Times (NYT), melaporkan pada hari Sabtu (02/12) lalu, bahwa masalah penurunan populasi di Korea Selatan yang disebabkan oleh tingkat kelahiran yang rendah adalah masalah serius.
Menurut media tersebut, Angka Fertilitas Total (TFR) pada kuartal ketiga tahun ini di Korea Selatan turun ke angka 0,7 orang, dimana fenomena tersebut sangat menonjol meskipun diakui bahwa kebanyakan negara maju memang mengalami masalah serupa.
Secara khusus, kecepatan penurunan populasi tersebut lebih cepat daripada yang terjadi di Eropa pada pertengahan hingga akhir abad ke-14, yang mengalami penurunan penduduk akibat penyakit maut hitam.
NYT menyatakan bahwa, jumlah penduduk di Korea Selatan bisa turun hingga mencapai 35 juta orang pada akhir tahun 2060 mendatang, dan jika fenomena tersebut terus berlangsung, maka Korea Selatan bisa mengalami krisis ekonomi dan juga diserang oleh Korea Utara dimana TFR hanya mencapai 1,8 orang.
Beberapa indikator penyebab rendahnya angka kelahiran di Korea Selatan adalah, persaingan ketat untuk masuk ke perguruan tinggi, interaksi sosial yang dinilai konservatif, konflik antargender, budaya permainan online, dan masih banyak lagi.