Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi keberhasilan penempatan satelit mata-mata Korea Utara, “Malligyong-1” ke orbit.
Juru Bicara Pentagon Patrick Ryder memaparkan hal tersebut dalam pengarahan pers, dengan menyampaikan bahwa 'terserah kepada Pyongyang untuk menentukan apa yang ingin mereka capai'.
Demikian AS tampaknya mengakui bahwa Korea Utara telah memiliki teknologi yang signifikan dengan kemampuan peluncuran ruang angkasa yang menggunakan teknologi rudal balistik antarbenua, ICBM.
Meski demikian, Kementerian Pertahanan AS menunjukkan keraguannya terkait klaim Korea Utara bahwa satelit mata-mata militer itu telah mengambil foto fasilitas-fasilitas penting AS, seperti Gedung Putih dan Pentagon. Pihaknya juga menanyakan apakah Pyongyang benar-benar memiliki 'banyak gambar' yang sebenarnya.
Kementerian melanjutkan bahwa hanya kesuksesan penempatan satelit Malligyong-1 Korea Utara ke orbit lah yang menjadi isu yang penting saat ini. Sehingga pihaknya tengah meninjau dengan cermat berbagai perkembangan situasi terkait bersama dengan sekutu di kawasan, termasuk Korea Selatan dan Jepang.
Disebutkan pula, bahwa saat ini tidak ada informasi yang berkaitan dengan kemungkinan provokasi tambahan Korea Utara, namun kementerian mengulangi komitmen pencegahan AS terhadap Korea Selatan dan Jepang akan tetap kuat.