Sejumlah pemegang paspor asing dan korban luka di Jalur Gaza, Palestina, mulai dievakuasi dengan menyeberang ke Mesir melalui pos pemeriksaan perbatasan Rafah pada hari Rabu (01/11) waktu setempat.
Selama ini kendaraan barang bantuan yang memasuki Jalur Gaza melewati jalur tersebut, namun untuk evakuasi orang baru dilakukan pertama kalinya dalam 25 hari sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, faksi bersenjata Palestina yang menguasai Jalur Gaza, pada tanggal 7 Oktober lalu.
Menurut sejumlah sumber berita pada hari Rabu (01/11) waktu setempat, Mesir mulai mengizinkan warga Palestina dengan paspor asing memasuki negaranya melalui pos pemeriksaan Rafah.
Pihak Mesir mengatakan kepada AFP bahwa kebanyakan orang yang mengevakuasi diri dari Jalur Gaza adalah wanita dan anak-anak.
Diketahui sebanyak 500 orang saja yang diperbolehkan keluar melalui pos pemeriksaan Rafah pada hari itu dan mereka adalah warga negara Amerika Serikat, Jepang, Indonesia, Italia, Yunani, dan lainnya.
Warga negara yang dievakuasi dari Jalur Gaza langsung diambil alih oleh kedutaan besar masing-masing lalu dipindahkan ke Kairo dan daerah lain.
Sementara itu, dilaporkan bahwa beberapa warga Palestina yang terluka juga dievakuasi ke Mesir pada hari itu, tapi akan dikirim kembali ke Gaza setelah menjalani perawatan.