Pencetak jenis logam bergerak tertua di dunia, Jikji Simche Yojeol, atau disingkat Jikji, akan dipertunjukkan untuk umum, setelah setengah abad disimpan dalam penyimpanan.
Menurut situs web Perpustakaan Nasional Prancis pada Kamis (16/02), perpustakaan tersebut akan memamerkan Jikji dalam sebuah pameran yang akan diadakan mulai 12 April hingga 16 Juli tahun ini dengan mengusung tema 'Cetak! Eropa Gutenberg'.
Dalam pengenalan mengenai pameran tersebut, pihak museum menuliskan bahwa dengan pameran Jikji, pencetak tertua di dunia, pengunjung dapat menelusuri sejarah perkembangan percetakan dan kunci keberhasilannya.
Menurut situs web 'Jikji Global' milik Museum Awal Percetakan Cheongju, Jikji pertama kali dipertunjukkan kepada publik pada Pameran Dunia di Paris, Prancis, di bagian pameran Korea pada tahun 1900.
Nilai berharga Jikji pun dikenal luas melalui pameran 'Tahun Buku Dunia' yang diadakan di tahun 1972.
Mendiang Dr. Park Byeong-seon yang saat itu bekerja di Perpustakaan Nasional Prancis membuktikan bahwa Jikji adalah pencetak jenis logam bergerak tertua di dunia, 78 tahun lebih awal daripada Alkitab Gutenberg yang diterbitkan pada tahun 1455.
Namun, Jikji asli belum pernah dipertontonkan ke publik sejak pameran 'Harta Oriental' yang diadakan di Perpustakaan Nasional Prancis pada tahun 1973.
Pameran Jikji yang baru kembali diadakan setelah 50 tahun tersebut cukup menyita perhatian.
Yayasan Warisan Budaya Luar Negeri di bawah naungan Badan Urusan Warisan Seni-Budaya Korea Selatan bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional Prancis untuk menyelenggarakan pameran Jikji kali ini.
Yayasan tersebut telah menyelesaikan pertemuan dengan Perpustakaan Nasional Prancis dan sedang membahas rincian kolaborasi.
Sebelumnya, yayasan tersebut membantu menerjemahkan Jikji dalam aksara Tionghoa ke dalam bahasa Prancis, dan anggota Ordo Jogye, sebuah aliran buddhisme Korea, yang membantu penerjemahan tersebut mempromosikan hasil terjemahan tersebut di Korea Selatan pada tahun lalu dalam rangka peringatan penerbitan versi terjemahan yang mereka lakukan.
Diaktakan bahwa Jikji pertama digunakan di Kuil Heungdeoksa di Cheongju, Provinsi Chungcheong Utara, semasa dinasti Goryeo pada tahun 1377.
Jikji diperkirakan terdiri dari dua jilid, naum hanya jilid kedua yang disimpan di Museum Nasional Prancis.
Jilid dua Jikji dibawa ke Prancis oleh mantan Duta Besar Prancis Collin de Plancy pada akhir periode Dinasti Joseon, kemudian disumbangkan ke Perpustakaan Nasional Prancis oleh seorang kolektor barang antik.
Jikji, warisan budaya yang menunjukkan keunggulan teknologi percetakan Korea, terdaftar sebagai Warisan Ingatan Dunia UNESCO pada tahun 2001.