Menurut survei terbaru, 6 dari 10 pengguna layanan over-the-top ( OTT), media yang ditawarkan langsung kepada pelanggan, menggunakan layanan tersebut selama lebih dari lima hari dalam seminggu, dan YouTube menjadi platform OTT yang paling banyak digunakan.
Komisi Penyiaran dan Komunikasi Nasional mengumumkan hasil survei 'kecenderungan penggunaan media penyiaran 2022' pada Selasa (27/12).
Survei tersebut dilaksanakan mulai Juni hingga Agustus terhadap 6.708 pengguna berusia 13 tahun ke atas di seluruh daerah di Korea Selatan.
Berdasarkan hasilnya, rasio penggunaan OTT mencapai 72 persen, meningkat dari 69,5 persen yang tercatat pada tahun sebelumnya.
Di antara para pengguna layanan OTT, sebesar 95,7 persen responden menjawab menggunakan layanan sebanyak lebih dari satu kali dalam seminggu, dan 60,7 persen responden menjawab menggunakan layanan tersebut lebih dari lima hari seminggu dengan rata-rata penggunaan 1,29 jam per hari.
Di antara platform OTT, YouTube merupakan platform yang paling banyak digunakan, yaitu sebanyak 66,1 persen responden, disusul oleh Netflix dengan 31,5 persen, Tving dengan 7,8 persen, dan Wave dengan 6,1 persen.
Program hiburan merupakan kategori yang paling banyak ditonton yaitu mencakup 67,2 persen, disusul oleh drama dengan 49,6 persen, berita sebanyak 31,4 persen, dan olahraga sebesar 22,9 persen.
Selain itu, rasio kepemilikan telepon pintar mencapai 93,4 persen, khususnya tercatat kenaikan di kalangan berusia 60-an tahun menjadi 93,8 persen.
Rasio kepemilikan jam tangan pintar juga meningkat menajdi 8,9 persen dari 2,2 persen pada tahun 2020.
Sebanyak 70 persen responden menilai telepon pintar sebagai alat kebutuhan sehari-hari, disusul dengan televisi, komputer, dan laptop.
Rasio penggunaan telepon pintar dan televisi selama lebih dari 5 hari seminggu masing-masing tercatat sebanyak 90,1 persen, dan 75,5 persen secara berurutan.
Televisi lebih banyak digunakan di kalangan warga lanjut usia, sementara rasio penggunaan telepon pintar di kalangan berusia 70 tahun ke atas hanya mencapai 50,7 persen.
Rasio kepemilikan televisi di rumah tangga yang terdiri dari satu orang mencapai 90,4 persen.