Institut Penelitian Luar Angkasa Korea Selatan (KARI) telah memulai pemeriksaan terhadap masalah pada roket buatan Korea Selatan pertama, Nuri, yang juga disebut KSLV-II.

Nuri sebelumnya dijadwalkan lepas landas hari Kamis (16/06) ini, namun akibat terdeteksinya keabnormalan, maka peluncuran dibatalkan.

Para peneliti KARI menggelar rapat pada Kamis (16/06) dan membahas cara memeriksa keabnormalan sinyal pada sensor level tangki oksidator, yang sehari sebelumnya terdeteksi saat roket diberdirikan di landasan peluncuran.

Sensor level oksidator adalah fasilitas yang terpasang pada tutup tangki pengoksidasi tahap pertama roket Nuri, dan berfungsi untuk mengukur tingkat pengisian oksigen cair yang merupakan zat pengoksidasi.

Menurut KARI, nilai yang ditampilkan oleh sensor seharusnya berubah dalam proses pendirian roket, tetapi pada rabu (15/06), sensor menunjukkan keabnormalan di mana nilainya tidak berubah.

Setelah maslah tersebut dikonfirmasi, roket Nuri kemudian dipindahkan dari landasan peluncuran ke gedung perakitan pada Rabu (15/06) malam.

Tim teknis akan mengidentifikasi masalah melalui jendela inspeksi di tahap pertama, dan kemudian mencari cara untuk melengkapinya.

Komite manajemen peluncuran Nuri sebelumnya telah menetapkan tanggal peluncuran, yaitu antara tanggal 16 hingga 23 Juni, dengan kemungkinan perubahan jadwal.

Jika masalah itu tidak dapat diselesaikan dalam periode tersebut, maka komite akan kembali mendiskusikan jadwal peluncuran yang baru.

Mengingat kondisi cuaca yang tidak baik akibat musim hujan atau angin topan, maka jadwal peluncuran kedua roket Nuri, yang dijadwalkan pada musim panas atau awal musim gugur, dapat ditunda hingga akhir musim gugur.