Korea Selatan berhasil menguji coba roket luar angkasa berbahan bakar padat yang dikembangkan secara mandiri di dalam negeri untuk pertama kalinya.
Badan Pengembangan Pertahanan (ADD) Korea Selatan berhasil melakukan tes pada hari Rabu (30/03) dari sebuah lokasi uji coba untuk memverifikasi kemampuan kendaraan peluncuran luar angkasa buatan Korea Selatan tersebut.
Verifikasi itu mengevaluasi teknologi untuk pemisahan pasangan dan sikap fitur kontrol tingkat atas, setelah kesuksesa uji pembakaran dari mesin propelan padat untuk roket ruang angkasa di bulan Juli lalu.
Roket berbahan bakar padat yang sering digunakan saat meluncurkan satelit pengintai militer, lebih murah dan lebih mudah diproduksi secara massal dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar cair.
Peluncuran itu dilakukan setelah Seoul dan Washington pada Mei tahun lalu sepakat menghapus pembatasan pedoman rudal yang melarang Korea Selatan untuk mengembangkan atau memiliki rudal balistik dengan jangkauan maksimum 800 kilometer.
Kementerian pertahanan mengatakan uji coba tersebut menandai titik balik penting dalam peningkatan kemampuan pertahanan di bidang pengintaian dan pengawasan antariksa Korea Selatan, di tengah kondisi genting setelah peluncuran rudal balistik antar-benua Korea Utara baru-baru ini.
Kementerian juga berharap teknologi yang telah diamankan tersebut akan dapat diahlikan ke sektor swasta serta dapat berkontribusi besar dalam pengembangan industri antariksa dalam negeri.