Sensor untuk memonitor lingkungan luar angkasa bulan (LUSEM) yang dikembangkan oleh Korea Selatan akan dimuat di pesawat pendarat bulan tak berawak yang akan diluncurkan oleh NASA pada tahun 2024.

Kementerian Sains, Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi bersama Institut Astronomi dan Ilmu Luar Angkasa Korea pada Kamis (18/11) menyampaikan pengumuman NASA tersebut pada hari Rabu (17/11).

Kementerian menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan proyek kolaborasi pertama, setelah Korea Selatan mendantangani Perjanjian Artemis, sebuah perjanjian kolaborasi internasional untuk mewujudkan program penjelajahan bulan yang dipimpin Amerika Serikat.

LUSEM merupakan sensor yang dapat mendeteksi partikel energi tinggi lebih dari 50 kiloelectron volt di permukaan bulan dan dikembangkan oleh Institut Astronomi dan Ilmu Luar Angkasa Korea bersama tim peneliti dari Universitas Kyunghee yang dipimin oleh Profesor Shin Jong-ho.

Seonsor itu akan menjalankan tugas untuk meneliti efek pelapukan kosmik dan interaksi magnetosfer bumi dan bulan pada benda langit tanpa atmosfer.

Tim peneliti telah menyelesaikan pembuatan desain konseptual dan produksi prototipe LUSEM serta berencana membuat model bersertifikat dan model penerbangan yang akan diluncurkan ke depannya.

Kementerian menambahkan pihaknya akan melakukan konsultasi lanjutan dengan pihak NASA dapat dapat mengirim muatan ilmiah lain yang dibuat Korea Selatan ke bulan.