Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa dataran pasang-surut di Korea Selatan mampu menyerap emisi gas rumah kaca yang dikeluarkan oleh 110.000 unit mobil setiap tahunnya.
Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan Korea Selatan menyatakan pada hari Selasa (06/07) bahwa sebuah tim peneliti di Universitas Nasional Seoul yang dipimpin oleh profesor Kim Jong-seong untuk pertama kalinya membuktikan peran tanah berlumpur di area dataran pasang-surut di Korea Selatan mampu menyerap karbon dan mengumumkan penemuan tersebut dalam sebuah majalah akademi Science of the Total Environment.
Kementerian tersebut terus mendukung penelitian terkait sejak tahun 2017 lalu, dan penelitian itu menemukan bahwa tanah berlumpur di area pasang-surut di Korea Selatan menyimpan 13 juta ton karbon dan menyerap karbon dioksida sebesar 260.000 ton setiap tahun. Ini sama dengan jumlah karbon dioksida yang dikeluarkan oleh 110.000 unit mobil per tahun.
Penelitian kali ini bermakna signifikan karena jumlah penyerapan karbon dioksida di tanah berlumpur di area pasang-surut diteliti secara menyeluruh untuk pertama kalinya di dunia.
Profesor Kim menyatakan bahwa pembuktian ilmiah mengenai peran tanah berlumpur dalam penyerapan karbon dioksida yang dilakukan oleh tim peneliti korea Selatan untuk pertama kalinya di dunia ini bermakna sebagai salah satu upaya manajemen perubahaan iklim.
Ditambahkan pula, dia akan terus melanjutkan penelitian mengenai karbon biru di lahan basah yang berkontribusi pada pengurangan karbon dan agar Korea Selatan dapat mewujudkan Netralitas Karbon 2050.