Perusahaan farmasi Amerika Serikat, Moderna pada hari Selasa (29/12/20) waktu setempat menyatakan pihaknya bersama pemerintah Korea Selatan telah membicarakan penyediaan vaksin COVID-19 sebanyak 40 juta dosis atau lebih.
Moderna secara resmi mengatakan bahwa pihaknya akan menyediakan vaksin COVID-19 tersebut pada kuartal kedua tahun 2021 berdasarkan kesepakatan bilateral dan hal itu untuk mendukung target pemerintah Korea Selatan untuk melakukan vaksinasi kepada rakyatnya secepat mungkin.
Pernyataan Moderna itu sama dengan pengumuman pemerintah Korea Selatan pada hari Selasa tentang kontrak dengan Moderna.
Vaksin Moderna telah memperlihatkan efektivitas pencegahan yang baik dalam uji klinisnya dan dinilai lebih baik daripada vaksin Pfizer dari segi distribusi.
Vaksin Moderna dan Pfizer keduanya berbasis teknologi genetik yang disebut mRNA. Jika COVID-19 masuk ke dalam tubuh manusia, infeksi terjadi dengan bergabung sel-sel tubuh melalui protein spike.
Vaksin mRNA bekerja dengan mengajari sel tubuh cara membuat protein yang kemudian memicu respons imun di dalam tubuh. Respons imun tersebut dapat menghasilkan antibodi yang melindungi tubuh dari infeksi saat virus memasuki tubuh.
Dalam uji klinis, vaksin Moderna memperlihatkan efektivitas pencegahan COVID-19 hingga 94 persen. Bahkan vaksin itu mempunyai kelebihan dalam distribusinya karena dapat disimpan di dalam kulkas selama sebulan.
Dengan mengamankan vaksin Moderna, pemerintah Korea Selatan menilai mampu untuk mencapai tujuannya dalam mewujudkan kekebalan kelompok hingga kuartal ketiga tahun depan.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan Korea Selatan telah memulai pemeriksaan izin penggunaan untuk obat antibodi COVID-19 buatan Korea Selatan pertama yang telah menyelesaikan uji klinis tahap kedua.
Hasilnya kemungkinan besar akan dirilis pada awal Februari tahun depan.
Obat antibodi itu akan dipakai untuk mencegah gejala sakit ringan COVID-19 agar tidak berkembang menjadi parah.