Jam matahari yang dibuat selama Dinasti Joseon telah kembali ke Korea Selatan dari Amerika Serikat (AS).
Administrasi Warisan Budaya mengatakan pada hari Selasa (17/11/20) bahwa salah satu jam matahari dengan nama Angbuilgu, dikembalikan ke Korea Selatan pada bulan Agustus lalu setelah Overseas Korean Cultural Heritage Foundation membelinya di sebuah lelang di AS pada bulan Juni.
Para pejabat mengatakan tidak diketahui kapan dan bagaimana jam itu dibawa ke luar negeri.
Angbuilgu ditemukan pada masa pemerintahan Raja Sejong pada abad ke-15 untuk menceritakan 24 istilah musim matahari, serta menghitung jam dalam sehari dengan menggunakan garis dan kurva untuk menunjukkan waktu dengan batang tipis panjang di tengah.
Berukuran diameter 24,1 sentimeter dan tinggi 11,7 sentimeter, jam matahari dengan paduan tembaga tersebut menampilkan tatahan perak halus dan kaki berbentuk naga dan penyu. Jam ini diperkirakan dibuat antara abad ke-18 dan awal abad ke-19.
Ada tujuh jam matahari Angbuilgu di Korea Selatan, sementara tiga lainnya diketahui berada di luar negeri, dua di Jepang dan satu di Inggris.
Jam matahari Angbuilgu terbaru akan ditampilkan kepada publik hingga tanggal 20 Desember di National Palace Museum of Korea.