Kementerian Pendidikan merancang perbaikan sistem masuk perguruan tinggi yang telah dibahas selama tujuh bulan terakhir. Pokok permasalahan dalam rancangan tersebut adalah proporsi seleksi lewat UMPTN dan non-UMPTN.
Seleksi non-UMPTN menggunakan prestasi siswa pada SMA ditingkatkan perguruan tinggi setiap tahun sehingga proporsi UMPTN cenderung berkurang. Berkaitan dengan anggapan ketidakadilan pada seleksi prestasi SMA, maka proporsi seleksi UMPTN juga harus ditingkatkan.
Dalam rancangan tersebut, disebutkan perluasan evaluasi secara mutlak. Kementerian Pendidikan sebelumnya mengusulkan 3 rancangan yaitu evaluasi mutlak dengan 9 sistem penialaian pada semua mata pelajaran, evaluasi relatif seperti yang saat ini dijalankan dan evaluasi dengan nilai total yang diperoleh peserta UMPTN.
Kementerian Pendidikan menunda perbaikan sistem UMPTN selama setahun dan memutuskan Komite Pendidikan Nasional di bawah presiden untuk menetapkan seluruh sistem masuk perguruan tinggi termasuk UMPTN.
Komite Pendidikan Nasional secara lebih lanjut akan membahas dan mengumumkan rencana reformasi pendidikan pada Agustus mendatang.