Serangan siber Ransomware yang disebut sebagai 'WannaCry' terjadi di seluruh Korea Selatan, namun tingkat kerusakan tidak begitu besar.
Sebuah perusahaan keamanan web lokal menilai lebih dari 4 ribu alamat internet Korsel terpengaruh oleh piranti perangkat lunak perusak tersebut.
Namun, menurut Badan Keamanan dan Internet Korea (KISA) pada hari Minggu (14/5/2017), 7 perusahaan Korea Selatan melaporkan secara resmi terkena serangan siber tersebut pada akhir pekan.
Serangan siber tersebut terjadi di lebih dari 100 negara di seluruh dunia, sehingga melumpuhkan atau mematikan puluhan ribu sistem komputer di rumah sakit, perusahaan dan instansi pemerintah.
Piranti perangkat lunak perusak tersebut diberi kode WannaCry / WanaCryptOr 2.0 menyebar langsung melalui jaringan internet dengan memanfaatkan kelemahan sistem operasi Microsoft Windows.