Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa jika waktu tidur kurang 5 jam sehari, maka resiko gangguan daya penglihatan mata meningkat 3 kali lipat lebih.
Tim peneliti mata dari Rumah Sakit ST. Mary’s Hospital Seoul melakukan penelitian kepada 16.000 orang dewasa. Orang yang tidur selama 5 jam ke bawah per hari memiliki resiko gangguan penglihatan mata lebih tinggi 3,2 kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidur selama 7 jam.
Jika waktu tidur berkurang, maka daya penglihatan mata yang diperbaiki dengan memakai kaca mata tidak dapat melebihi 0,30%.
Selama waktu tidur, radikal bebas oksigen yang tertumpuk pada siang hari dapat hilang, namun jika waktu tidur kurang, maka radikal bebas oksigen bertumpuk di dalam air mata, sehingga mengganggu kornea.
Penemuan hubungan antara waktu tidur dan gangguan daya penglihatan secara ilmiah, merupakan pertama kali.
Untuk menjaga kesehatan mata, seseorang perlu menahan penggunaan telepon pintar sebelum tidur, dan menjaga waktu tidur yang direkomendasikan selama 7 hingga 8 jam sehari.