Kesepakatan Konferensi Perubahaan Iklim Paris yang bertujuan untuk mengurangi gas rumah kaca yang mendatangkan bencana lingkungan dunia mulai diberlakukan dari hari Jumat (4/11/2016) .

Kesepakatan Konferensi Perubahaan Iklim Paris telah diratifikasi oleh lebih dari 55 negara dimana jumlah pengeluaran gas rumah kaca mereka melebihi 55% dari emisi rumah kaca dunia.

AS dan Cina, negara yang paling banyak mengeluarkan gas rumah kaca berpartisipasi pada kesepakatan tersebut pada bulan September, kemudian disusul India dan Uni Eropa sejak bulan Oktober.

Korsel juga meloloskan rancangan ratifikasinya pada hari Kamis (3/11/2016) dan menjadi negara anggota yang ke-95.

Tujuan Kesepakatan Konferensi Perubahaan Iklim Paris adalah untuk menahan kenaikan suhu bumi di bawah 2 derajat, bukan 2 derajat celsius di atas rata-rata sebelum revolusi industri.

Mulai tahun 2020 dalam era 'Sistem Iklim Baru' sebagian besar negara anggota PBB diharapkan akan berpartisipasi dalam mengurangi gas rumah kaca secara spontan.

Korsel juga berjanji untuk mengurangi 37 % gas rumah kaca hingga tahun 2030.