Kapal penelitian sains maritim Korea Selatan berbobot 5 ribu ton mulai berlayar untuk melakukan penelitian laut.
Kapal 'Isabu' mulai dibangun dengan teknologi sendiri Korea Selatan sejak bulan April tahun 2010 oleh Kementerian Urusan Maritim dan Perikanan dengan menginvestasikan dana sebesar 106,7 miliar won.
Panjang kapal mencapai 100 meter, dengan kecepatan maksimal 27,28 km per jam. Khususnya, kapal itu dapat berlayar sejauh 18,520 km tanpa berhenti, sehingga bisa melakukan kegiatan penelitian laut dunia.
Selain itu, kapal Isabu dilengkapi dengan 40 jenis peralatan canggih, sehingga disebut sebagai 'lembaga penelitian terapung di laut.' Data sains maritim yang diteliti kapal tersebut bertukar dengan para peneliti di daratan melalui teknologi informasi dan telekomunikasi.
Dengan pengoperasian kapal Isabu, Korea Selatan menjadi negara pemilik kapal penelitian skala besar yang ke-8 di dunia.
Nama Isabu diambil dari Admiral Kerajaan Shilla, Isabu yang memasukkan pulau Uleungdo ke teritorial Korea untuk pertama kali, dan nama itu dipilih dalam pengumpulan publik.
Kapal Isabu berencana akan meneliti Samudra Hindia pada semester pertama tahun depan, dan Pasifik Barat Laut pada semester kedua.