Perusahaan Tenaga Hidro dan Nuklir Korea Selatan menyatakan operasi 4 reaktor nuklir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir-PLTN Wolseong dihentikan karena gempa bumi berkekuatan 5,8 skala richter mengguncang Gyeongju pada hari Senin malam (12/9/2016).
Menurut Perusahaan Tenaga Hidro dan Nuklir Korsel, pihaknya menghentikan pengoperasian 4 reaktor nuklir PLTN Wolseong demi keamanan, dan kemudian diperiksa secara teliti sesuai dengan petunjuk keselamatan gempa bumi.
Ditambahkan, operasi 2 reaktor nuklir di PLTN Shinwolseong tidak dihentikan karena sifat tanahnya yang berbeda dengan PLTN Wolseong.
Perusahaan Tenaga Hidro dan Nuklir Korsel telah mengeluarkan peringatan tertinggi sejak hari Senin pukul 20.33 dan memanggil semua pegawainya secara darurat untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi keadaan buruk yang mungkin terjadi.
Reaktor nuklir Korea Selatan dirancang tahan terhadap gempa berkekuatan 6,0 hingga 6,5 skala richter, dan reaktor nuklir yang dibangun baru-baru ini dirancang untuk tahan gempa bumi berkekuatan 7,0 skala richter. Di samping itu, reaktor nuklir baru ini akan menghentikan oeperasinya secara otomatis jika terjadi guncangan berkekuatan 5,8 hingga 6,4 SR.
Perusahaan Tenaga Hidro dan Nuklir Korsel menyatakan tidak ada reaktor nuklir yang berhenti otomatis setelah gempa bumi di Gyeongju semalam.
Para penduduk di daerah Gyeongju, Wolseong, dan Busan, yang merupakan tempat reaktor, terus waspada akan situasi selanjutnya karena takut dengan gempa bumi berskala kuat yang pertama kali mereka alami terjadi kembali.