Seoul dan Washington menandatangani pakta kerja sama ruang angkasa, membuka jalan menuju upaya bersama mengeksplorasi ruang angkasa.

Setelah menandatangani kesepakatan ruang angkasa sebelum Dialog Ruang Angkasa Sipil Korea-AS ke-2 di Seoul pada hari Rabu (27/4/2016), Menteri Luar Negeri Seoul Yun Byung-se menyebutkan bahwa persekutuan Korsel-AS telah berkembang dari sekutu militer ke persekutuan menyeluruh dan strategis.

Duta Besar AS untuk Seoul Mark Lippert mengatakan bahwa perjanjian itu akan menjadi kerangka kerja sama bilateral yang lebih jauh. Ditambahkannya, pakta ruang angkasa akan menjadi mesin pertumbuhan bagi ekonomi kedua negara dan membawa hubungan kedua sekutu semakin dekat.

Fokus utama pada sesi di hari Rabu Dialog Ruang Angkasa Sipil adalah kegiatan eksplorasi masa depan, seperti eksplorasi Mars dan manajemen Stasiun Ruang Angkasa Internasional.

Pada hari Kamis (28/4/2016), kedua negara akan mengadakan rapat kerja tingkat ahli di Institut Penelitian Ruang Angkasa di Daejeon, dimana diskusi akan berpusat pada komunikasi langsung antara satelit-satelit kedua negara.

Kedua delegasi akan berpindah ke Pusat Satelit Meteorologi Nasional di Provinsi Chungcheong Utara pada hari Jumat (29/4/2016), dimana Institut Nasional Penelitian Lingkungan dan Badan Antariksa dan  Aeronotika Nasional AS (NASA) meneliti kualitas udara di Korsel.

Kementerian Ilmu Pengetahuan dijadwalkan menandatangani kesepakatan pada hari Rabu dan dialog ruang angkasa yang lebih jauh antara kedua negara akan menciptakan momentum yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemungkinan suksesnya program-program pengembangan ruang angkasa Korsel.