Ketua Institut Nasional Sejarah Korea, Kim Jeong-bae menyatakan para sejarawan yang terlibat dalam kontroversi, sebaiknya tidak diberi kesempatan untuk menyusun buku pelajaran sejarah.
Dalam laporan tugas Komisi Khusus Pembelokan Sejarah Asia Timur Laut yang diserahkan kepada parlemen, Kim mengatakan ada baiknya para sejarawan yang pernah terlibat dalam kontroversi baik progresif maupun konservatif, tidak mengambil peran dalam penyusunan buku pelajaran sejarah.
Menurut Kim, walaupun tim penulis telah selesai disusun, pengumuman nama-nama mereka akan dilakukan setelah mendengar pendapat mereka.
Terkait perihal penolakan untuk menulis buku sejarah dari kalangan sejarawan baru-baru ini, Kim menjelaskan hal itu tidak menjadi masalah dalam penyusunan anggota tim penulis. Kim mengatakan pihaknya akan menyelesaikan penyusunan tim penulis yang terdiri atas 30-40 orang hingga pertengahan November mendatang.
Dia juga menambahkan bahwa dalam menulis buku pelajaran sejarah yang baru ini, bagian sejarah pra modern akan ditangani sejarawan, sedangkan bagian sejarah modern akan ditangani ilmuwan dari berbagai bidang termasuk politik, ekonomi, dan hukum, bersama dengan sejarawan.