Remaja-remaja yang mengonsumsi makanan cepat saji lebih dari 3 kali per minggu berkurang separuh dalam satu dekade terakhir.
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Korea Selatan baru-baru ini melakukan sebuah penelitian mengenai tingkat konsumsi makanan cepat saji para pelajar SMP dan SMA selama 10 tahun terakhir.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan rasio bagi para pelajar putra dari 31% di tahun 2005 menjadi 16,5% di 2014, sementara pelajar putri juga turun dari 30% menjadi 14,5%.
Tingkat konsumsi minuman ringan lebih dari 3 kali per minggu juga ikut berkurang dari 60% di 2005, menjadi 32% di 2014 bagi pelajar putra. Angka bagi pelajar putri juga turun menjadi 19% dari 45% sebelumnya dalam periode yang sama.
Penurunan tersebut dianalisis sebagai efek tersebarnya persepsi negatif atas makanan cepat saji dan perhatian tinggi atas kesejahteraan hidup dipengaruhi oleh menu makanan remaja.
Sementara, berdasarkan hasil penelitian, 3 dari 10 siswa tidak sarapan.