Paus Fransiskus I tiba di Bandara Seoul, Korea Selatan, pada hari Kamis (14/8/2014) pagi. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Korea Selatan Park Geun-hye menyambutnya secara langsung di Bandara Seoul.
Dalam acara sambutan yang digelar di bandara, hadir Kepala Konferensi Bishop Katolik Korea, Kang Woo-il, serta 32 penganut agama Katolik dari warga biasa, termasuk 4 orang keluarga korban bencana feri Sewol, 2 pelarian Korea Utara, 2 tenaga kerja asing asal Filipina dan Bolivia, dan warga Korea Selatan yang kurang beruntung.
Setelahnya, Paus menghadiri upacara penyambutan di Kantor Kepresidenan Cheongwadae pada sore hari.
Dalam pidato yang diadakan di Cheongwadae, Presiden Park mengatakan warga Korea Selatan percaya kunjungan Paus kali ini akan menjadi kesempatan yang berharga untuk menyembuhkan luka warga Korea yang tinggal di Semenanjung Korea yang terbagi dua, sekaligus menjadi pembuka era unifikasi di Semenanjung Korea.
Dalam kesempatan yang sama, Paus memberikan pidato di hadapan para pejabat tinggi pemerintah. Paus berharap demokrasi di Korea Selatan akan dapat menjadi lebih kokoh. Untuk itu, adalah penting meningkatkan komunikasi, dialog dan kerja sama.
Paus menekankan bahwa dasar pengembangan harus dipahami dari konsep kemanusiaan, bukan melalui konsep ekonomi.
Sementara itu, Korea menderita karena tidak adanya perdamaian dan Paus sendiri akan mendukung sepenuhnya rekonsiliasi dan keamanan di Semenanjung Korea.