Semenanjung Korea, A to Z ㅣ KBS WORLD Radio

Perang Korea
dan Jejak Sejarah Dua Negara
Selama 70 Tahun

Minggu, 25 Juni 1950 pukul 04.00 pagi, Korea Utara meluncurkan serangan mendadak ke Korea Selatan.
Meskipun suara tembakan tidak terdengar lagi, namun terbelahnya kedua negara terus meninggakan kepedihan di hati.
Menyambut 70 tahun pecahnya Perang Korea, mari kita tengok kembali jalan yang telah dilalui oleh kedua Korea untuk menciptakan Semenanjung Korea yang damai dan bersatu.

scroll down

Warta Berita

Berita Utama Korut Menggelar Latihan Simulasi 'Pemicu Nuklir' Pertama Korea Utara telah melaksanakan latihan taktis serangan balik nuklir pertamanya yang melibatkan sejumlah peluncur roket super besar, di bawah arahan langsung Kim Jong-un. Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan pada hari Selasa (23/04) bahwa Korea Utara melakukan latihan itu pada hari sebelumnya untuk berlatih mengoperasikan sejumlah peluncur roket super besar di bawah sistem manajemen senjata nuklir nasional, yang disebut "Haekbangashoe" atau "Pemicu Nuklir." KCNA mengatakan bahwa latihan tersebut merupakan "peringatan yang jelas" untuk para musuh, dan mengecam latihan militer gabungan baru-baru ini yang dilakukan antara Korea Selatan dan AS sebagai provokasi militer yang terus menerus dilakukan oleh pasukan musuh. Selama latihan pada hari Senin (22/04), unit-unit tersebut dilaporkan berlatih untuk beralih ke postur serangan balik nuklir jika alarm krisis nuklir tingkat tertinggi bernama "Hwasanpalryong," dikeluarkan. KCNA mengatakan bahwa roket yang diluncurkan terbang sejauh 352 kilometer sebelum menghantam pulau target dengan akurat, dan Kim sangat memuji kesiapan senjata serangan nuklir taktis yang disebut "paling kuat" dan menyatakan kepuasannya atas latihan itu. Laporan ini muncul sehari setelah Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan Korea Utara menembakkan sejumlah rudal balistik jarak pendek dari sebuah daerah dekat Pyongyang ke Laut Timur sekitar pukul 15.00 hari Senin kemarin. 2024-04-23

Berita Utama JCS: Korut Meluncurkan Sejumlah Rudal Balistik Jarak Pendek ke Laut Timur Korea Utara menembakkan sejumlah rudal balistik ke arah Laut Timur pada hari Senin (22/04). Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan menyatakan telah mendeteksi sejumlah proyektil yang diduga sebagai rudal balistik jarak pendek, yang diluncurkan sekitar pukul 15.00 waktu setempat dari daerah dekat ibu kota Korea Utara, Pyongyang. Peluncuran terbaru ini terjadi hanya tiga hari setelah Pyongyang melakukan uji kekuatan “hulu ledak super besar” yang dirancang untuk rudal jelajah strategis, “Hwasal-1 Ra-3” dan uji coba rudal anti-pesawat barunya, “Pyoljji-1-2" pada hari Jumat (19/04) lalu. Penembakan proyektil itu juga dilakukan dalam 20 hari setelah Korea Utara melakukan uji coba rudal hipersonik jarak menengah, yang dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB. Militer Korea Selatan dilaporkan telah meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi peluncuran tambahan, termasuk berbagi informasi terkait bersama otoritas militer Amerika Serikat dan Jepang. 2024-04-22

Berita Utama Korut Tampak Bersiap Untuk Meluncurkan Satelit Pengintai Tambahan Militer Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara tampaknya tengah melakukan persiapan untuk meluncurkan satelit pengintai keduanya, namun masih belum ada tanda-tanda peluncurannya akan dilakukan dalam waktu dekat. Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Lee Sung-jun memaparkan dalam pengarahan pers pada hari Senin (22/04), bahwa pihak militer terus mendeteksi aktivitas persiapan peluncuran satelit mata-mata militer lainnya dari Korea Utara, namun tidak terdapat tanda-tanda bahwa peluncuran akan segera dilakukan. Lee menambahkan bahwa Korea Utara diperkirakan mengalami kesulitan untuk menetapkan tanggal peluncuran satelit pengintai baru dengan tepat. Meski demikian, otoritas militer tetap waspada dan terus memantau dengan cermat aktivitas terkait. Korea Utara disebut kini tengah mengembangkan teknologi peluncuran satelit terbarunya, sebagaimana satelit mata-mata militer pertama 'Malligyong-1' yang diklaim sukses terbang ke orbit pada tanggal 21 November tahun lalu. Pemimpin Kim Jong-un pun dalam rapat Partai Buruh pada tanggal 30 Desember tahun lalu menyebut, bahwa Pyongyang berencana untuk meluncurkan tiga satelit pengintai baru dalam tahun 2024 ini. Demikian pihak militer dan para pakar memperkirakan Korea Utara akan meluncurkan satelit pengintai baru pada bulan Maret atau awal bulan April, namun jadwal waktu tampaknya sedikit ditangguhkan. 2024-04-22

Berita Utama Wakil Menlu Korut dan Belarus Bertemu Di Pyongyang Korea Utara menyatakan bahwa pihaknya menggelar pertemuan Wakil Menteri Luar Negeri antara Korea Utara dan Belarus, serta menyepakati untuk meningkatkan pertukaran antara dua negara termasuk pertemuan tingkat tinggi. Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) melaporkan hari Jumat (19/4) bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Im Chon Il dan Wakil Menteri Luar Negeri Belarus Yevgeny Shestakov mengadakan pertemuan pada pada hari Kamis (18/4) di Pyongyang. Di dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas pertukaran tingkat tinggi, kerja sama di bidang ekonomi, dan budaya, serta meningkatkan dukungan antar negara di panggung internasional. Kedua wakil menteri menyampaikan kemungkinan besar kunjungan pejabat tingkat tinggi atau pengiriman buruh Korea Utara ke Belarus. Korea Utara telah mengirimkan buruh ke berbagai wilayah di dunia termasuk Belarus, yang merupakan bentuk pelanggaran sanksi internasional. Berdasarkan usulan kerja sama Belarus, Korut dan Rusia yang disampaikan oleh Presiden Belarus Alexander Lukashenko kepada Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan September tahun lalu, ada kemuningkan pertukaran antara ketiga negara tersebut tengah aktif dilaksanakan. 2024-04-19

Making Peace Together KTT Antar-Korea di Pyongyang Tanggal : 18 ~ 20 September 2018 Tempat : Pyongyang(Korea Utara) Hasil: Deklarasi Pyongyang VIEW MORE

Tanggal dan Kejadian Penting Perkembangan Hubungan Antar-Korea VIEW MORE

Warta Berita

Infografik Terkait Korea Utara

Ruang Referensi