Buku-buku kuno Korea yang dijarah oleh tentara Prancis pada pertengahan abad ke-19 akan dikembalikan ke Korea Selatan mulai bulan Maret ini.
Museum Nasional Korea pada hari Rabu melakukan penandatanganan terakhir dengan perpustakaan nasional Prancis guna mengembalikan buku-buku "Oegyujanggak" yang ada di Paris, Prancis ke Korea Selatan.
Berdasarkan dengan perjanjian itu, semua 297 buku kuno Korea akan dikembalikan dalam pengiriman empat tahap antara 28 Maret dan akhir Mei.
Oegyujanggak adalah fasilitas tambahan perpustakaan kerajaan pada masa dinasti Choseon.
Sementara itu, juru bicara Departmen Luar Negeri Korea Selatan menyambut penandatanganan perjanjian kedua negara untuk pengembalian buku-buku kuno Korea setelah 145 tahun sejak buku-buku itu diambil oleh Prancis pada masa ‘Byeongin Yangyo’, yaitu invasi pulau Ganghwa di Korea oleh angkatan laut Prancis pada tahun 1866.