Pemerintah Korea Selatan telah menaikkan tingkat siaga energi dan akan mulai membatasi konsumsi energi pada hari Senin.
Departemen Perekonomian dan Pengetahuan Korea mengatakan bahwa karena harga minyak dunia melampaui di atas 100 dolar per barel, pihaknya telah memutuskan untuk menaikkan tingkat status energi dengan ‘siaga’ dari tingkat ‘waspada’, maka konsumsi daya listrik akan dibatasi pada bangunan utama.
Sejalan dengan peningkatan tingkat siaga, toserba, supermarket besar dan agen penjual mobil akan diminta untuk memadamkan semua lampu dalam dan luar ruangan saat jam kerja sudah berakhir.
Tempat hiburan akan diminta untuk mematikan lampu mereka setelah pukul 2 malam dan pencahayaan luar ruangan akan dilarang di lapangan golf.
Pencahayaan lampu yang berada di luar perumahan dan apartemen, lembaga keuangan dan bangunan perusahaan besar juga harus dipadamkan setelah tengah malam.
Departemen itu merencanakan akan mengenakan denda maksimum sekitar 2.700 dolar pada bangungan-bangunan utama saat melanggar aturan itu setelah masa promosi selama seminggu.