Para profesor di 19 fakultas kedokteran di seluruh Korea Selatan telah membentuk komite darurat gabungan untuk menanggapi rencana pemerintah yang akan menambah kuota mahasiswa baru fakultas kedokteran. Dimana pihaknya akan memutuskan potensi pengunduran diri massal dari setiap universitas pada hari Jumat (15/03) mendatang. 

Para profesor di fakultas kedokteran Universitas Nasional Seoul (SNU) dan Universitas Ulsan telah memutuskan untuk mengajukan pengunduran diri massal dan akan menentukan waktu penyerahan dalam rapat selanjutnya.

Pada saat bersamaan, para profesor menyerukan pemerintah untuk mencari solusi terbaik dalam menanggapi aksi mogok kerja dokter magang yang berkepanjangan. Agar para dokter magang dan mahasiswa kedokteran dapat segera kembali ke pos mereka masing-masing. Para profesor itu juga menyampaikan proposal bahwa rencana penambahan kuota mahasiswa baru kedokteran akan diputuskan setelah satu tahun. 

Menanggapi ancaman para profesor untuk aksi kolektif itu, pemerintah kembali memastikan tekad kuatnya untuk tetap melanjutkan upaya reformasi medis. Selanjutnya pemerintah juga mengimbau para profesor untuk dapat menahan diri, dengan menyebut bahwa pengunduran diri massal dalam mencegah dampak bagi mahasiswa kedokteran tidak bisa dijadikan alasan.

Ditambahkan pula, bahwa jam perawatan di 52 puskesmas akan diperpanjang dan ruangan gawat darurat dari 12 rumah sakit militer juga dapat diakses oleh masyarakat umum untuk mengatasi kekosongan layanan medis.

Sementara itu, jumlah mahasiswa kedokteran yang ikut mengajukan permohonan cuti kuliah terus meningkat, dengan bertambah 511 orang dalam satu hari, kini menjadi 5.900 orang.