Pemerintah Korea Selatan mengakui bahwa pernyataan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un terbaru yang menyebut Korea Selatan sebagai “musuh utama” bagi rezim tersebut merupakan salah satu taktik ketinggalan zaman untuk mengguncang masyarakat Korea Selatan.
Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada hari Rabu (10/01) mengatakan bahwa Kim sekali lagi mengungkapkan ambisinya untuk menyatukan Semenanjung Korea dengan kekerasan, sambil menyebutkan “perang” selama kunjungannya ke pabrik amunisi besar baru-baru ini.
Selanjutnya disebutkan bahwa Korea Utara terus-menerus berusaha meningkatkan ketegangan militer di Semenanjung Korea, termasuk ancaman provokasi bersenjata di awal tahun ini, bahkan untuk menanamkan permusuhan di antara rakyat rezim itu terhadap Korea Selatan.
Kementerian menilai tindakan serupa sebagai “taktik kuno” untuk mencoba mengguncang masyarakat Korea Selatan.
Kementerian juga mendesak Pyongyang untuk segera menghentikan ancaman militer yang sembrono dan perang psikologis terhadap Seoul.
Ditambahkan pula bahwa pemerintah Seoul akan menanggapi dengan tegas setiap provokasi dan secara konsisten mengupayakan normalisasi hubungan antarKorea berdasarkan prinsip yang berlaku.