Korea Utara dilaporkan telah menanam ranjau darat dalam jumlah besar di jalan sepanjang jalur kereta api Gyeongui di dalam Zona Demiliterisasi (DMZ) sejak awal Desember tahun lalu.
Seorang pejabat militer mengatakan bahwa sejak Korea Utara menyatakan pengabaiannya terhadap perjanjian militer antar-Korea tahun 2018, aset pengawasan militer Korea Selatan telah mendeteksi ranjau darat yang ditanam Korea Utara di jalan yang berbatasan dengan jalur kereta api.
Jalan yang menghubungkan kedua Korea selesai dibangun pada tahun 2004 silam, dan digunakan oleh para pejabat perusahaan yang beroperasi di Kompleks Industri Gaeseong antar-Korea setelah kantor bea cukai, imigrasi, dan karantina dibuka pada tahun 2006 di Stasiun Dorasan, di sebelah selatan perbatasan.
Korea Utara juga tampaknya telah merestorasi sebagian dari sebelas pos penjagaan di dalam DMZ dengan menggunakan beton.
Setelah menghancurkan sebelas pos sesuai dengan perjanjian tahun 2018 yang bertujuan untuk meredakan ketegangan lintas batas, Pyongyang mulai membangun kembali pos-pos tersebut dan meningkatkan kehadiran pasukan militernya di DMZ setelah keluar dari perjanjian tersebut pada bulan November lalu.