Sehubungan dengan dugaan atas Korea Utara yang mengirimkan senjata ke Rusia, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya terus mencari berbagai bukti-bukti terkait.
Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyatakan pada hari Jumat (15/09) bahwa pihaknya terus mengejar berbagai bukti terkait upaya pengiriman senjata Korea Utara ke Rusia melalui kerja sama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).
Ditambahkan pula, Korea Selatan tetap mempertahankan komitmennya yang sudah ada, yaitu tidak akan memberikan senjata pemusnah ke Ukraina.
Pada bulan Juli lalu, terdapat laporan dari media luar negeri bahwa di antara amunisi dari militer Rusia yang diambil oleh militer Ukraina, terdapat amunisi buatan Korea Utara berbahasa Korea, sehingga muncul dugaan terkait dukungan senjata dari Korea Utara ke Rusia.
Menteri Unifikasi Kim Young-ho juga menganalisis bahwa pemantauan pabrik produk militer oleh Kim Jong-un, anggota delegasi Kim Jong-un ke Rusia, hingga dukungan pengembangan satelit Korea Utara oleh Rusia, dan lainnya menjadi bukti kuat adanya transaksi militer antara Korea Utara dan Rusia.