Kejaksaan menggerebek dua media lokal di Korea Selatan, yakni JTBC dan Newstapa, atas tuduhan penyebaran berita palsu tentang Presiden Yoon Suk Yeol dalam upaya untuk mempengaruhi pemilihan presiden tahun lalu. 

Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul pada hari Kamis (14/09) memulai operasi penggeledahan dan penyitaan saluran TV kabel JTBC atas dugaan pencemaran nama baik di bawah Undang-Undang Jaringan Komunikasi Informasi. Sementara penggeledahan di kantor berita online Newstapa ditunda setelah pihaknya menolak untuk bekerja sama.

Surat perintah penggeledahan juga mencakup tempat tinggal seorang mantan wartawan JTBC yang diidentifikasi dengan nama marga Bong, dan seorang wartawan Newstapa yang diidentifikasi dengan nama marga Han.

Jaksa menduga bahwa Kim Man-bae, seorang tokoh kunci dalam skandal pembangunan Seongnam, menyuap Shin Hak-lim, mantan Kepala Serikat Pekerja Media Nasional, untuk melakukan wawancara telepon dengannya pada bulan September 2021.

Dalam wawancara tersebut, Kim menuduh bahwa Presiden Yoon, yang saat itu menjadi kandidat presiden, telah berkolusi dalam skema pinjaman ilegal ketika ia masih menjadi jaksa pada tahun 2011. Rekaman wawancara tersebut dirilis oleh Newstapa tiga hari menjelang pemilihan pada Mei 2022.

JTBC juga melaporkan sebulan sebelum pemilu bahwa Yoon telah berusaha untuk menutupi skema pinjaman tersebut berdasarkan wawancara dengan seorang pialang yang terlibat dalam skandal itu.

Jaksa penuntut meyakini bahwa Kim dan Shin diduga kuat telah bersekongkol untuk menyebarkan berita palsu dalam upaya untuk mengubah tokoh utama dalam skandal pembangunan dari kandidat partai yang berkuasa saat itu, Lee Jae-myung, menjadi Yoon.