Satu unit satelit yang dibawa oleh roket antariksa buatan dalam negeri Korea Selatan, Nuri yang diluncurkan pada 25 Mei lalu, tampak gagal terbang ke orbit.
Kementerian Ilmu Pengetahuan, Tekonologi, Informasi dan Telekomunikasi Korea merilis hasil analisis data awal dari peluncuran ketiga roket Nuri pada hari Selasa (30/05).
Berdasarkan analisis tersebut, satu unit satelit diperkirakan gagal dikirim ke luar angkasa karena sinyal untuk membuka dan menutup pintu tabung ejeksi serta percepatan yang diukur dari tahap ketiga tidak terkonfirmasi.
Namun tiga lainnya dari empat unit satelit SNIPE telah menyelesaikan komunikasi dengan stasiun bumi dan kini tengah melakukan misi untuk memeriksa fungsi satelit.
Dianalisis bahwa, roket Nuri telah sukses mencapai di orbit pada ketinggian 550 km dengan kecepatan 7,58 kilometer per detik sesuai dengan target yang diharapkan.
Satelit kecil 2 generasi berikutnya yang merupakan muatan utama dalam roket Nuri, juga telah mengkonfirmasi fungsi kontrol posisi sikap pada satelit setelah membentangkan antena. Juga telah dievaluasi bahwa persiapan untuk melakukan misi sedang berjalan dengan lancar.
Selain itu, satu diantara tiga unit satelit lainnya yang dikembangkan oleh perusahaan swasta telah melakukan kontak dan satu lainnya berhasil menerima sinyal. Namun satu satelit lain belum menerima sinyal hingga saat ini.