Mantan pemimpin badan keamanan di bawah pemerintahan mantan Presiden Park Geun-hye yang diduga memerintahkan rencana pemberlakuan darurat militer dideportasi ke Korea Selatan setelah melarikan diri ke luar negeri selama lebih dari lima tahun.

Cho Hyun-chun, mantan Kepala Komando Keamanan Pertahanan (DSC), tiba di Bandara Internasional Incheon pada Rabu (29/03) pagi dari Amerika Serikat (AS). 

Cho dicurigai membentuk gugus tugas DSC untuk menyusun rencana pemberlakuan status darurat militer dan melaporkannya kepada Menteri Pertahanan saat itu, Han Min-koo, pada Februari 2017 menjelang keputusan Mahkamah Konstitusi tentang pemakzulan mantan Presiden Park Geun-hye.

Dalam rencana yang dibuat Cho, terdapat rincian untuk mengerahkan brigade lintas udara ke Istana Cheogwadae saat mengumumkan pelaksanaan status darurat militer. 

Tim penyidik gabungan militer dan sipil memulai investigasi terkait tuduhan konspirasi Cho pada bulan September 2018, namun investigasi tidak dilanjutkan sebagaimana Cho telah berangkat ke AS pada tahun yang sama sebelum penyelidikan resmi dimulai.  

Cho yang keberadaannya selama ini tidak diketahui oleh tim penyidik, pada bulan September tahun lalu menyampaikan niat untuk pulang secara sukarela dan secara aktif bekerja sama dalam penyelidikan.

Meski demikian, dia kemudian terus menangguhkan kepulangannya ke Korea Selatan, hingga akhirnya kembali pada Rabu (29/03).