Kementerian Perindustrian, Perdagangan, dan Sumber Daya Korea Selatan pada Kamis (23/03) mengatakan pihaknya telah menarik pengajuan sengeketa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait pembatasan ekspor Jepang terhadap Korea Selatan atas tiga item, yaitu hidrogen fluorida, polimida berfluorasi, dan fotoresis.

Tindakan pemerintah Korea Selatan ini merupakan langkah yang dibuat menyusul keputusan pemerintah Jepang untuk mencabut pembatasan ekspor tiga item tersebut dalam pekan ini.

Sebelumnya pada Juli 2019, pemerintah Korea Selatan mengajukan keluhan ke WTO saat Jepang menerapkan pembatasan ekspor terhadap Korea Selatan.

Bersamaan dengan langkah terkini tersebut, pemerintah menjelaskan akan membuat pemberitahuan administratif tentang 'revisi impor dan ekspor barang strategis', dan memasukkan kembali Jepang yang saat ini dikecualikan dari daftar 'ekspor barang strategis', atau daftar putih Korea Selatan, selambatnya hingga tanggal 12 April.

Saat ini, sejumlah 28 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, termasuk dalam wilayah 'Ga 1' daftar putih pemerintah Korea Selatan, sementara hanya Jepang yang secara terpisah diklasifikasikan dalam 'Ga 2'.

Kementerian menerangkan bahwa 'Ga1' dan 'Ga2' akan digabungkan kembali seperti sebelum Juli 2019.

Dengan demikian, sama seperti ekspor ke AS, ekspor material strategis ke Jepang pun akan diterapkan penyingkatan periode pemrosesan izin dari 15 hari menjadi 5 hari dan dokumen yang diperlukan pun akan dikurangi.

Sementara itu, pemerintah Korea Selatan mengatakan akan membahas dengan pemerintah Jepang agar Korea Selatan dapat kembali dimasukkan ke dalam daftar putih Jepang melalui pembicaraan kebijakan manajemen ekspor bilateral.