Presiden Yoon Suk Yeol pada Jumat (17/03) hadir dalam pertemuan 'Meja Bundar Bisnis Korea Selatan dan Jepang' yang juga dihadiri oleh para tokoh ekonomi dari kedua negara di gedung Federasi Bisnis Jepang di Tokyo dan membahas visi kolaborasi ekonomi.
Pada pidato sambutannya, Presiden Yoon mengajak Korea Selatan dan Jepang bekerja sama dan menanggulangi bersama berbagai agenda global, seperti rantai pasokan, perubahan iklim, teknologi mutakhir, dan keamanan ekonomi.
Presiden Yoon terutama menegaskan perlunya kerja sama di bidang industri baru teknologi tinggi masa depan seperti transformasi digital, semikonduktor, baterai, dan kendaraan listrik.
Menyebut 'dana kemitraan masa depan Korea Selatan dan Jepang' yang diumumkan oleh Federasi Industri Korea dan Federasi Bisnis Jepang pada Kamis (16/03), Presiden Yoon mengatakan bahwa jika pertukaran generasi masa depan meningkat dan pemahaman satu sama lain dan kolaborasi diperluas, maka hubungan bilateral akan semakin kukuh.
Menurut Kantor Kepresidenan Korea Selatan, acara tersebut diikuti oleh 12 orang dari Korea Selatan, termasuk 4 CEO perusahaan konglomerat, dan 11 orang dari pihak Jepang. Namun tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya, PM Kishida tidak menghadiri pertemuan tersebut.
Kehadiran Presiden Korea Selatan pada acara bisnis Korea Selatan dan Jepang ini adalah yang pertama dalam 14 tahun terakhir sejak Mantan Presiden Lee Myung-bak menghadiri acara pertemuan bisnis Korea Selatan dan Jepang pada Juni 2009.
Kantor Kepresidenan dalam laporan media menyampaikan bahwa untuk mendorong perluasan pertukaran ekonomi bilateral, pemerintah akan segera memulihkan saluran kolaborasi tingkat menteri ekonomi yang terhenti dan melaksanakan proyek-proyek kolaborasi utama.