Pertemuan puncak antara Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida dilaporkan kemungkinan digelar secepatnya pada Maret, di tengah kondisi kedua negara sedang menegosiasikan solusi untuk masalah kompensasi bagi korban kerja paksa warga Korea di masa penjajahan Jepang.
Seorang pejabat senior Kantor Kepresidenan mengatakan dalam wawancara via telepon dengan Yonhap News pada Senin (30/01) bahwa Presiden Yoon tidak memiliki jadwal kunjungan ke Jepang pada Februari, seperti yang dirumorkan.
Seorang pejabat senior lainnya memandang skeptis kemungkinan pertemuan puncak sebelum bulan Maret, menyebut bahwa masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, seperti membujuk para korban dan berdiskusi dengan pihak Jepang terkait rincian masalah kompensasi bagi korban kerja paksa.
Kemungkinan pertemuan puncak antara pemimpin negara Korea Selatan dan Jepang setelah Hari Gerakan Kemerdekaan tanggal 1 Maret, menunjukkan masih berlanjutnya ketegangan situasi tarik-menarik antara kedua negara untuk mencari solusi terkait.
Pemerintah Seoul tengah meninjau metode pembayaran kompensasi bagi para korban melalui sebuah yayasan lokal, daripada pemberian kompensasi langsung dari perusahaan Jepang yang bertanggung-jawab.