Ketua partai oposisi, Partai Demokrat, Lee Jae-myung mengatakan akan hadir dalam interogasi kedua kejaksaan mengenai dugaan keterlibatannya dalam skandal pengembangan lahan Seongnam.
Dalam sebuah rapat bersama para wartawan pada Senin (30/01), Lee menuduh kejaksaan menggunakan otoritasnya untuk membuat kasus melawan dirinya.
Ketua partai oposisi itu mengatakan bahwa meski demikian, di akan tetap kooperatif, menambahkan bahwa ini adalah harga yang harus dibayarnya karena kalah dalam pemilihan umum presiden tahun lalu.
Lee juga mendesak para pejabat partai, pembuat kebijakan, dan pendukungnya untuk tidak menemani dirinya saat diinterogasi demi menghindari kekacauan dan perpecahan internal partai.
Pada Sabtu (28/01), pemimpin Partai Demokrat itu melalui interogasi atas dugaan keterlibatannya membantu para investor swasta menuai keuntungan 440 miliar won dalam proyek pengembangan Kota Seongnam, Provinsi Gyeonggido, saat dia menjabat sebagai wali kota.
Lee juga dituduh membantu orang-orang terdekatnya untuk menggelapkan dana senilai 42,8 miliar won dan memanipulasi dana kampanye pemilihan umum dengan imbalan kemudahan usaha.
Dia juga telah hadir dalam interogasi kejaksaan pada 10 Januari, atas dugaan "suap pihak ketiga", yang melibatkan klub sepak bola Seongnam.