Istilah 'musuh' kembali digunakan untuk menggambarkan militer dan rezim Korea Utara dalam Buku Putih Pertahanan Korea Selatan yang pertama kali diterbitkan di bawah pemerintahaan Yoon Suk Yeol.
Menurut berbagai sumber pemerintah pada Selasa (06/12), pernyataan yang berbunyi 'rezim dan militer Korea Utara adalah musuh Korea Selatan' dimuat dalam draf 'Buku Putih Pertahanan 2022' yang akan dipublikasikan pada bulan Januari tahun depan.
Komite Transisi Kepresidenan sebelumnya telah menyebut dalam '110 tugas kebijakan negara' yang diumumkan pada tanggal 3 Mei lalu bahwa pihaknya mempertimbangkan penggunaan istilah "musuh" untuk mendeskripsikan rezim dan militer Korea Utara dalam Buku Putih Pertahanan untuk menegaskan bahwa Korea Selatan menganggap Korea Utara sebagai musuh.
Istilah 'musuh' pertama dimuat dalam Buku Putih Pertahanan tahun 1995 dan terus digunakan hingga tahun 2000 lalu.
Sejak tahun 2004, istilah serupa tidak digunakan, dan dipakai kembali saat terjadi kasus penenggelaman kapal Angkatan Laut Cheonan pada tahun 2010 oleh Korea Utara hingga masa pemerintahaan mantan Presiden Park Geun-hye.
Mulai tahun 2018-2020, di bawah pemerintahan Moon Jae-in, sebutan langsung Korea Utara sebagai 'musuh' dihapus.
Apabila draf Buku Putih Pertahanan 2022 tersebut resmi dipublikasikan, maka istilah 'musuh' untuk pertama kalinya dalam 6 tahun kembali digunakan oleh Korea Selatan.