Korea Selatan siap memperkuat jaringan kerja sama ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara menyusul pemberlakuan Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) dengan Kamboja di bulan depan dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan Indonesia pada tahun depan. 

Kementerian Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya Korea Selatan membeberkan pada Rabu (30/11) bahwa kedua perjanjian perdagangan tersebut akan diberlakukan bertepatan dengan peringatan 50 tahun jalinan hubungan diplomatik Korea Selatan dan Indonesia pada 2023, dan peringatan 25 tahun penjalinan kembali hubungan diplomatik dengan Kamboja pada tahun ini. 

Melalui FTA antara Korea Selatan dan Kamboja, pemerintah Korea Selatan akan menghapus tarif bea masuk terhadap 95,6 persen dari total produk impor dari Kamboja, dan Kamboja akan menghapus tarif bea masuk bagi 93,8 persen produk Korea Selatan.

Dengan demikian, pasar produk Korea Selatan akan semakin luas di Kamboja, sehingga perusahaan-perusahaan Korea Selatan akan lebih mudah mengakses pasar Kamboja, yang juga akan berkontribusi pada upaya pemulihan ekspor Korea Selatan. 

Selain itu, di bawah CEPA antara Korea Selatan dan Indonesia, 95,5 persen produk Korea Selatan akan dibebaskan dari tarif bea masuk, sementara tarif bea masuk bagi 93 persen produk Indonesia akan dihapus. 

Melalui perjanjian itu, Korea Selatan diharapkan akan meningkatkan kehadiran di pasar Indonesia sebanyak 13 persen dibandingkan melalui FTA antara Korea Selatan dan ASEAN yang kini berlaku.