Korea Utara mengecam upaya pemerintah Jepang yang meninjau ulang tiga prinsip non-nuklir yang telah dijaga selama puluhan tahun, dengan menyebutnya sebagai penantang perdamaian.
Harian Rodong Sinmun edisi Kamis (18/12) menegaskan bahwa remiliterisasi Jepang bukanlah demi perdamaian, keamanan negara maupun kawasan, seperti yang diklaim para pemimpinnya, melainkan justru merupakan manipulasi terhadap perdamaian.
Surat kabar tersebut menjelaskan bahwa Jepang berupaya membesar-besarkan ancaman dari negara-negara sekitar dan meningkatkan ketegangan situasi regional.
Seterusnya, media itu menuding langkah tersebut sebagai siasat untuk menciptakan dalih bagi upaya menjadi kekuatan militer besar, memperluas anggaran pertahanan, merevisi konstitusi, serta mendapatkan dukungan publik terhadap ekspansi militer ke luar negeri.
Tiga Prinsip Non-Nuklir Jepang berarti tidak memiliki, tidak memproduksi, dan tidak membawa masuk senjata nuklir.
Perdana Menteri Sanae Takaichi dilaporkan tengah mengkaji perubahan pada ketentuan larangan membawa masuk senjata nuklir dengan mempertimbangkan kebijakan penangkalan diperluas Amerika Serikat.