Tiga dari sepuluh pemuda di Korea Selatan mengaku mengalami kelelahan ekstrem meliputi kelelahan fisik dan emosional yang diakibatkan stres atau frustrasi yang berkepanjangan.
Menurut laporan dari Institut Penelitian Statistik di bawah Kementerian Data dan Statistik pada Selasa (16/12), 32,2 persen pemuda di Korea Selatan mengaku merasa kelelahan pada tahun 2024. Angka ini hanya turun sedikit dari tahun 2022 yang berada di 33,9 persen.
Namun, proporsi di luar wilayah ibu kota naik menjadi 33,3 persen, dari 30 persen pada tahun 2022.
Jumlah perempuan yang mengalami kelelahan sebesar 36,2 persen, sementara laki-laki 28,6 persen. Kelompok yang paling terdampak adalah mereka yang berusia 25 hingga 29 tahun, di mana 34,8 persen di antaranya pernah merasakan kelelahan.
Kecemasan terhadap karier menjadi alasan paling umum untuk kelelahan kerja (burnout) dengan 39,1 persen, diikuti oleh beban kerja berlebihan 18,4 persen dan keraguan terhadap tugas 15,6 persen.