Presiden Lee Jae Myung menyatakan bahwa Korea Selatan akan mengambil peran kepemimpinan dalam menghadapi krisis iklim sebagai ancaman bersama, serta membantu negara-negara rentan di dunia untuk membangun kapasitas pertumbuhan berdasarkan pengalaman pembangunan Korea, guna merancang masa depan yang lebih baik bersama.
Presiden Lee menyampaikan komitmen itu dalam pertemuannya dengan para menteri luar negeri dari 15 negara anggota Forum Negara-Negara Kepulauan Pasifik (PIF) serta Sekretaris Jenderal PIF di Kantor Kepresidenan Yongsan pada Rabu (10/12).
Presiden Lee menekankan bahwa kawasan Kepulauan Pasifik merupakan salah satu lokasi utama penangkapan ikan di kawasan lepas pantai Korea, salah satunya adalah lebih dari 90 persen tuna yang dikonsumsi ditangkap di wilayah tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa potensi kerja sama di sektor mineral dan energi akan semakin besar ke depan.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Korea Selatan selama ini telah berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan di negara-negara Kepulauan Pasifik melalui proyek Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) senilai 240 juta dolar AS. Proyek tersebut mencakup kerja sama di bidang kesehatan, pendidikan, dan berbagai sektor lainnya.
Sebelumnya, dalam pertemuan para menteri luar negeri Korea Selatan dan Negara-Negara Kepulauan Pasifik yang digelar Selasa (09/12), Menteri Luar Negeri Cho Hyun menyatakan bahwa Korea Selatan telah menggandakan ODA untuk negara-negara Kepulauan Pasifik dibandingkan tahun 2023.
Pada kesempatan itu, Menteri Cho juga menegaskan komitmen untuk terus mendorong kerja sama yang sesuai dengan kebutuhan kawasan tersebut.