Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun pada Senin (08/12) menyatakan bahwa Beijing tetap mempertahankan pernyataan terkait masalah Semenanjung Korea termasuk masalah denuklirisasi.
Hal ini disampaikan setelah pada tanggal 27 November, Dewan Negara China mengumumkan buku putih terbaru yang menggantikan buku putih edisi 2005.
Buku putih baru yang berjudul "Pengendalian Senjata, Pelucutan, dan Nonproliferasi di Era Baru", memiliki isi yang berbeda mengenai denuklirisasi Semenanjung Korea.
Dalam harian Hongkong South China Morning Post melaporkan bahwa China mengubah sikap lama yang tidak mengizinkan nuklir Korea Utara menjadi mengakui Korea Utara sebagai negara milik nuklir untuk bersaing dengan Amerika Serikat secara strategis.
Dalam buku putih tahun ini, pada bagian nonproliferasi nuklir, China tetap memiliki pernyataan yang adil, serta berupaya untuk mewujudkan perdamaian, kestabilan, dan kemakmuran di Semenanjung Korea.
Namun, China berharap agar negara-negara terkait menghentikan ancaman atau tekanan, dan melakukan peran konstruktif untuk mewujudkan perdamaian dan kestabilan jangka panjang sambil memecahkan masalah secara politis melalui dialog dan negosiasi.