Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengunjungi negara bagian Georgia di Amerika Serikat, di mana lebih dari 300 pekerja asal Korea Selatan sempat ditahan pada September lalu.
Menurut laporan Atlanta Journal-Constitution (AJC), Direktur Jenderal Perencanaan Strategis Diplomatik Kementerian Luar Negeri Korea Selatan, Lee Sung-hwan, mengatakan pada Selasa (02/12) bahwa ia berharap insiden yang terjadi pada September lalu tidak kembali terjadi.
Dalam wawancaranya, Lee menegaskan bahwa para pekerja asal Korea Selatan yang masuk ke AS tidak berniat merebut pekerjaan warga Amerika maupun menetap secara permanen.
Ia kemudian menyampaikan harapannya bahwa para pekerja ini diperlakukan sebagai sumber daya berharga yang berkontribusi bagi dunia usaha di Amerika, bukan mengalami kesulitan seperti para pekerja yang sempat ditahan.
Korea Selatan merupakan negara investor terbesar ketiga di Georgia setelah Kanada dan Meksiko. Berbagai perusahaan seperti Hyundai Motor Metaplant, pabrik Kia di Georgia, SK Battery, dan Hanwha Qcells telah beroperasi di wilayah tersebut.