Presiden Lee Jae Myung menyebut pengadaan kapal selam bertenaga nuklir sebagai salah satu capaian dalam negosiasi perdagangan dan keamanan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Dalam konferensi pers untuk media asing usai menyampaikan pidato pada Rabu (03/12), Presiden Lee kembali menegaskan bahwa pengadaan kapal selam bertenaga nuklir tersebut bukan untuk tujuan militer.
Ia juga menekankan bahwa denuklirisasi Semenanjung Korea merupakan prinsip dasar yang telah disepakati kedua Korea, dan pemerintah Korea Selatan tidak berniat menyimpang dari prinsip tersebut.
Terkait memanasnya ketegangan antara Cina dan Jepang belakangan ini, Presiden Lee menyoroti karakter kawasan Asia Timur Laut yang memiliki risiko tinggi dalam aspek militer dan keamanan.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa bagi pihak Korea Selatan, langkah paling tepat adalah meminimalkan konflik serta berperan sebagai penengah dan koordinator.
Mengenai hubungan Korea Selatan dan Cina, Presiden Lee menekankan bahwa pengelolaan yang stabil sangat penting, seraya menyampaikan harapannya agar kunjungannya ke Cina dapat segera terwujud.