Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah Laut Timur pada Jumat (07/11).
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) melaporkan pukul 12.35 waktu setempat, militer mendeteksi satu proyektil yang diduga sebagai rudal balistik jangkauan pendek ditembakkan dari wilayah Daegwan, Pyongan Utara, ke arah Laut Timur dan terbang sejauh 700 km.
Militer Korea Selatan pun memperkuat pengawasan dan bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan peluncuran susulan. Selain itu, militer juga berbagi informasi dengan cepat kepada Amerika Serikat dan Jepang.
Kantor Kepresidenan, melalui Dewan Keamanan Nasional segera melaporkan peluncuran rudal balistik Korea Utara kepada presiden dengan menggelar rapat darurat untuk meninjau situasi keamanan.
Peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara kembali dilakukan setelah berselang 16 hari, tepatnya 22 Oktober lalu. Melalui peluncuran ini, sepanjang tahun 2025, sudah terdapat 6 kali peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara. Sementara dibawah pemerintahan Lee Jae Myung, ini merupakan peluncuran yang kedua kalinya.
Peluncuran ini dinilai merupakan bentuk protes terhadap serangkaian langkah sanksi baru yang belakangan diberikan pemerintah Amerika Serikat terhadap rezim Pyongyang.