Korea Utara mengecam keras Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan sanksi terhadapnya. Korea utara juga akan membalas dan memperlakukan Amerika Serikat sesuai dengan perbuatannya.

Hal ini disampaikan Kim Eun-chol, Wakil Menteri Luar Negeri yang bertanggung jawab atas urusan AS melalui sebuah pernyataan resmi.

Ia menekankan bahwa sanksi sepihak terbaru merupakan yang kelima sejak pemerintahan baru AS diluncurkan. Sanksi ini akan tercatat sebagai simbol kegagalan kebijakan AS terhadap Korea Utara. 

Ia menegaskan bahwa sanksi AS tidak akan memengaruhi pandangan dan sikap Pyongyang terhadap AS, baik saat ini maupun di masa depan. Tindakan AS yang menekan dan membujuk Korea Utara untuk mendapatkan hasil dinilai sebagai tindakan 'bodoh.'

Kementerian Keuangan AS pada Selasa (04/11) menetapkan delapan warga Korea Utara dan dua institusi Korea Utara yang terlibat dalam pencucian uang dari kejahatan dunia maya sebagai target sanksi. 

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri AS juga mendorong penetapan tujuh kapal negara ketiga yang terlibat dalam ekspor batu bara dan bijih besi Korea Utara ke China sebagai target sanksi PBB. 

Pengumuman sanksi tersebut ditafsirkan sebagai tindakan untuk menekan Korea Utara untuk duduk di meja dialog dengan AS setelah gagalnya pertemuan antara Presiden Trump dan Kim Jong-un.