Korea Utara menembakkan roket artileri pada tanggal 1 dan 3 November lalu.
Kedua waktu ini bertepatan dengan sejumlah pertemuan pimpinan negara. Tanggal 1 November, pertemuan Presiden Korea Selatan dan China berlangsung, sementara tanggal 3 November, Menteri Pertahanan dari Korea Selatan dan Amerika Serikat mengunjungi Area Keamanan Bersama (JSA).
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan pada hari Selasa (04/11) menyatakan bahwa militer Korea Selatan menangkap 10 unit roket artileri yang diluncurkan ke arah utara di laut Barat pada 1 November pukul 15.00 dan pada 3 November pukul 16.00.
Menurut otoritas militer, dua unit roket artileri tipe 240 mm ditargetkan ke wilayah metropolitan Seoul. JCS menyatakan bahwa pihaknya tengah menganalisis bahan roket artileri.
Roket artileri yang diluncurkan Korea Utara kali ini bukan rudal balistik yang dilarang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Korea Utara diduga melakukan unjuk kekuatan sesuai jadwal diplomasi dan keamanan utama Korea Selatan. 
Pasukan Korea Selatan tetap mempertahankan postur kesiapsiagaan untuk melawan provokasi apapun Korea Utara.