Berbagai acara giat diplomasi digelar di kota Geyongju di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada pekan lalu.
Presiden Amerika Serikat dan China yang bertemu di Korea Selatan setelah 13 tahun tidak berkunjung sepakat untuk meredakan perang dagang saat pertemuan puncak kedua negara.
Sementara pertemuan antara Korea Selatan dan AS mendorong penyelesaian kebijakan tarif dan menghilangkan kekhawatiran terkait aliansi antara dua negara. Selain itu, Korea Selatan memperoleh hasil yang baik seperti persetujuan dari Trump terhadap rencana pembangunan kapal selam bertenaga nuklir untuk Korea Selatan, pengayaan uranium, pemrosesan kembali limbah nuklir, dan lainnya.
Pembangunan hubungan persahabatan antara Presiden Korea Selatan dan China menjadi sinyal baik sebagai pemulihan hubungan dua negara yang agak beku setelah penempatan THAAD di Korea Selatan.
Diperkirakan, kedua negara juga membahas kemungkinan China yang mencabut larangan konten Korea Selatan, dan kerja sama untuk memberantas kejahatan penipuan online juga terus dilakukan.
Presiden Lee Jae Myung dan PM Jepang Sanae Takaichi, yang memiliki pandangan konservatif, menyepakati akan tetap melanjutkan diplomasi ulang alik di masa depan.
APEC menjadi wadah Korea Selatan untuk melanjutkan diplomasi praktis dan juga membuktikan kepemimpinan Korea Selatan melalui "Deklarasi Gyeongju" sambil mengusulkan agenda baru.