Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung dilaporkan mengatakan bahwa Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) masih menemui jalan buntu dalam “semua” rincian utama terkait komitmen investasi senilai 350 miliar dolar AS, yang menjadi isu paling krusial dalam negosiasi dagang bilateral yang sedang berlangsung.
Dalam wawancara dengan Bloomberg News yang dirilis pada Minggu (26/10), Lee menyebut kedua negara belum mempersempit perbedaan pandangan dalam sejumlah aspek penting paket investasi tersebut, termasuk metode dan jumlah investasi, jadwal pelaksanaan, serta pembagian kerugian dan dividen.
Presiden Lee mengatakan bahwa AS secara alami akan berupaya memaksimalkan kepentingan nasionalnya, namun hal itu tidak boleh sampai menimbulkan konsekuensi yang merugikan banyak bagi Korea Selatan, sehingga diperlukan keseimbangan dalam negosiasi.
Ia menambahkan bahwa meski pembahasan masih berlangsung dan perbedaan masih ada, keterlambatan tidak selalu berarti kegagalan. Lee menegaskan kedua negara dapat dan harus mencapai hasil yang wajar dan dapat diterima kedua belah pihak, karena Korea Selatan adalah sekutu sekaligus sahabat AS.
Pernyataan Lee tersebut berbeda dengan komentar Presiden AS, Donald Trump baru-baru ini yang menyebut kesepakatan sudah hampir tercapai.
Berbicara kepada wartawan di pesawat Air Force One pada Jumat (24/10) saat menuju Malaysia dalam rangka tur Asia, Trump mengatakan kesepakatan dagang dengan Korea Selatan “hampir selesai difinalisasi.”